Profesi Kontraktor

Bidang kerja Kontraktor sangat majemuk, mulai dari Arsitektur, Elektrikal, Mekanikal, Pekerjaan Terintegrasi, Sipil, hingga Tata Lingkungan. Seorang kontraktor sendiri bisa bekerja pada:Kontraktor Sipil

Kontraktor Sipil menjadi badan hukum atau perorangan yg disewa sang mereka yg hendak melakukan proyek kontruksi atau lainnya. Proyek ini dikerjakan melalui kontrak atau perjanjian yg sudah di sepakati sang ke 2 belah pihak yakni pihak kontraktor dan penyewa. Selain itu proyek dari kontrakor sipil dibatasi oleh bagian pekerjaan yang dilaksanakan layaknya saat, biayaserta penyelesaian sebuah proyek. Kontraktor Sipil melakukan pembangunan infrastruktur misalnya  jalan raya, jembatan, tol, pembangunan gedung, pelabuhan, kolam renang, ataupun bandara dan hal-hal lainnya yg bisa menunjang kesejahteraan & akses masyarakat.Kontraktor Hunian

Dalam membentuk tempat tinggalatau jenis bangunan Kontraktor Mekanikal lainnya, diharapkan para pekerja yg tidak hanya sanggup bekerja keras akan tetapi juga memiliki keterampilan buat menyelesaikan segala jenis pekerjaan. Jika umumnya untuk membentuk tempat tinggalatau gedung diharapkan jasa tukang dan Kontraktor Mekanikal kuli bangunan, supaya lebih praktis kinidapat juga memakai jasa kontraktor bangunan. Melalui jasa ini seseorang tak perlu repot lagi mengawasi proses pembangunan tempat tinggalkarena hanya perlu mempercayakan semuanya kepada pihak kontraktor.Kontraktor Pengadaan Tenaga Kerja

Kontraktor menggunakan spesialisasi  pengadaan energi kerja  diperuntukan buat sebuah proyek kontruksi. Dalam prakteknya, sebuah perusahaan kontraktor tidak menuntaskan pekerjaan proyek tersebut secara mandiri. Bahkan, jika nilai proyek berskala besar , kontraktor akan mencari puluhan atau bahkan ratusan kontraktor lain untuk merampungkan proyek tersebut.Kontraktor Pertahanan dan Militer

Kontraktor Pertahanan & Militer bertugas pada pengadaan seragam ataupun peralatan militer.

Profesi Kontraktor dapat merujuk pada seseorang yang memiliki atau mengelola badan usaha jasa konstruksi. Seorang kontraktor bisa memulai kariernya dengan menjalankan bisnis jasa konstruksi perorangan, kemudian mempertinggi skala usahanya menjadi badan bisnis. Secara generik kontraktor terbagi sebagai 3 tingkatan besaryaitu kontraktor mini, menengah & akbar, menggunakan level sebagai berikut:Kontraktor K-1. Termasuk dalam kontraktor berskala kecil. Menangani pekerjaan menggunakan nilai hubungan maksimalRp 1 miliarKontraktor K-2. Termasuk dalam kontraktor berskala kecil. Menangani pekerjaan menggunakan nilai hubungan aporisma Rp 1,75 miliarKontraktor K-3. Termasuk dalam kontraktor berskala mini. Menangani pekerjaan menggunakan nilai hubungan aporisma Rp dua,lima miliarKontraktor M-1. Termasuk dalam kontraktor berskala menengah. Menangani pekerjaan menggunakan nilai kontak aporisma Rp 10 miliarKontraktor M-dua. Termasuk dalam kontraktor berskala menengah. Menangani pekerjaan menggunakan nilai kontak maksimalRp 50 miliarKontraktor B-1. Termasuk pada kontraktor berskala besar . Menangani pekerjaan dengan nilai kontak aporisma Rp 250 miliarKontraktor B-2. Termasuk pada kontraktor berskala besar . Menangani pekerjaan menggunakan nilai hubungan tidak terbatas